Aku masih bernafas, masih bisa berdiri, berjalan, melihat isi dunia meski lewat layar kaca. Pun begitu, aku tidak merasa baik-baik saja. Aku merasa perlahan mulai kehilangan sosok diri ketimbang mulai menemukan jati diri. Aku tak yakin dengan masa depan yang aku inginkan, aku tak yakin dengan apa yang aku jalani, aku merasa tersesat.
Aku melihat diriku dalam cermin dan yang aku lihat adalah seorang laki-laki tua kurus tak berkarisma yang hanya bisa membohongi dunia dengan sumpah serapahnya. Aku melihat orang putus asa yang tak bisa melangkah kedepan maupun berjalan mundur.
Aku terlihat seperti tengkorak hidup. Aku mencoba untuk menyayangi dan menerima diri, tapi apakah itu cukup? Terkadang aku bermimpi tinggi dan merasa termotivasi namun terhantam realita dan keraguan diri yang membuat aku hilang arah maupun keinginan untuk mencapai mimpi itu.
Aku, aku, aku. Setidaknya orang egois biasanya bisa mengurus diri sendiri, namun aku tak tau aku ini orang macam apa dan rasa-rasanya akupun gagal dalam banyak hal.
Tidak apa-apa. Semua akan baik-baik saja. Aku akan terus mencoba meski aku tak tau harus berbuat apa. Aku akan mencoba untuk menjadi orang yang berguna untuk siapapun yang membutuhkan sampai aku tak bisa lagi menggerakan jari-jari ini.
Terkadang hanya lewat kata. Hanya lewat suara. Hanya lewat doa. I’m giving my last breath so all of you can live a bit longer.
Leave a Reply