Sudah beberapa waktu aku kembali ke luar sana, melakukan kegiatan yang mirip di setiap tahunnya. Tapi kali ini ada yang aneh, mungkin sedikit lebih aneh dari biasanya. Aku, tak merasa punya rumah.
Rumah, tempat semua orang pulang dan beristirahat. Tempat orang menghabiskan waktu untuk bercengkrama dengan keluarga, melakukan aktivitas yang menyenangkan, atau hanya sekedar menghabiskan waktu tanpa tuntutan.
Rumah, tempat semua orang berlindung dari hujan, teriknya matahari, atau teriakan manusia lain diluar sana. Rasa-rasanya, aku tak lagi memiliki itu semua. Aku sedang tidak membandingkan dengan orang-orang diluar sana yang kurang beruntung dengan benar-benar ada dalam kondisi yang tidak memiliki rumah dalam artian sebenarnya. Aku hanya sedang membandingkan diriku dengan kondisi aku yang dulu.
Dunia ini terasa sangat luas namun juga terasa sempit di waktu yang bersamaan. Mungkin karena aku tak memiliki kemampuan untuk menjelajah dunia sehingga semua terasa sesak. Tapi pun begitu, pikiran harus tetap luas bukan? Meskipun kaki tak bisa melangkah, hati dan pikiran harus tetap menjelajah.
Rasa-rasanya, aku akan memasukin fase lain dalam hidup dimana aku akan tinggal dan melakukan hal yang sejak jauh hari tak sebenarnya ingin aku lakukan. Namun ada motivasi lain yang mendorong aku untuk mencobanya dan mungkin aku akan menyukainya. Tak ada yang tau, tapi aku harap ini bisa jadi langkah pertama untuk memutar roda kehidupan.
Leave a Reply